3 Kata Manis = 3 Kata Pahit

-HARTA
-TAHTA
-WANITA
TA+TA+TA+TA = TAmbah Iman, TAmbah keyakinan, TAmbah sabar, TAmbah Kekutan.
3 kata diatas yg menggunakan huruf kapital tergolong sesuatu yg berjibalut dikehidupan kita didunia. Hal tersebut tentu bisa menjadi sebuah dampak positif yg mengarahkan kita kejalan surga-Nya, akan tetapi 3 hal tersebut pun bisa berdampak negatif yg menjerumuskan kita ke neraka.

3 kata diatas tergolong dalam kelompok 3 fitnah dunia. berbicara tentang tema ini maka terbenak Fitnah dunia telah sedemikian hebatnya mengganas, menyerang dan menguasai pikiran mayoritas umat manusia. Fitnah sudah mengkristal menjadi ideologi yang banyak dianut manusia, yaitu materialisme.

pada 14 abad lalu Rasulullah telah memprediksinya yg tertuang dlm hadits yg disebut dengan hadits Wahn, ”Hampir saja bangsa-bangsa mengepung kalian, sebagaimana orang lapar mengepung tempat makanan. Berkata seorang sahabat,“ Apakah karena kita sedikit pada saat itu? Rasulullah. bersabda,” Bahkan kalian pada saat itu banyak, tetapi kalian seperti buih yg berada di lautan. Allah akan mencabut dari hati musuh kalian rasa takut pada kalian & Allah memasukkan ke dalam hati kalian Wahn. Berkata seorang sahabat,” Apakah Wahn itu wahai Rasulullah saw ? Rasul saw, bersabda, “Cinta dunia dan takut mati” (HR Abu Dawud)

Dunia dengan segala isinya adalah fitnah yang banyak menipu manusia. Dan Rasulullah saw., telah memberikan peringatan kepada umatnya dalam berbagai kesempatan, beliau bersabda dalam haditsnya: Dari Abu Said Al-Khudri ra dari Nabi saw bersabda: ”Sesungguhnya dunia itu manis dan lezat, dan sesungguhnya Allah menitipkannya padamu, kemudian melihat bagaimana kamu menggunakannya. Maka hati-hatilah terhadap dunia dan hati-hatilah terhadap wanita, karena fitnah pertama yang menimpa bani Israel disebabkan wanita”(HR Muslim) (At-Taghaabun 14-15).

"WANITA"
Sangat kaya arti bila mendefinisikan atau mendiskripsikan kata itu, ada yg mengatakan wanita sebuah keindahan dunia, perhiasan dunia, wanita makhluk yg harus disayangi dan dicintai dan lain sebagainya.
Tetapi tahukan Anda bahwa ada sebuah kekuatan nan dahsyat yaitu fitnah wanita, ini telah disebutkan dalam Al-Qur’an dan Hadits. Bahkan surat ‘Ali Imran 14 menempatkan wanita sebagai urutan pertama yang banyak dicintai oleh manusia dan pada saat yang sama menjadi fitnah yang paling berbahaya untuk manusia. Rasulullah saw. bersabda, ” Tidaklah aku tinggalkan fitnah yang lebih besar bagi kaum lelaki melebihi fitnah wanita” (HR Bukhari dan Muslim).

Fitnah wanita dapat menimpa siapa saja kapan saja dan dimana saja dan dari berbagai level kalangan manusia, entah pemimpin maupun rakyat biasa. Sejarah telah membuktikan kenyataan tersebut. Banyak para pemimpin dunia yang jatuh karena faktor fitnah wanita. Dan fitnah wanita juga dapat menimpa para dai dan pemimpin dai. Bahkan salah satu hadits yang paling terkenal dalam Islam, yaitu hadits niat, sebab keluarnya karena ada salah seorang yang hijrah ke Madinah untuk menikahi wanita yang bernama Ummu Qois. Maka dikenallah dengan sebutan Muhajir Ummu Qois.

Banyak sekali bentuk fitnah wanita, jika wanita itu istri maka banyak para istri dapat memalingkan suaminya dari ibadah, dakwah dan amal sholeh yang prioritas lainnya. Jika wanita itu wanita selain istrinya, maka fitnah dapat berbentuk perselingkuhan dan perzinahan. Fitnah inilah yang sangat dahsyat yang menimpa banyak umat Islam.

Ada banyak sekali i'tibar dari kisah2 terdahulu yg dapat diambil pelajaran seberti salahsatunya yang terjadi di masa Bani Israil maupun di masa Rasululullah saw yang menyangkut wanita yang dijadikan obyek fitnah. Kisah seorang rahib yang membakar jari-jari tangannya untuk mengingatkan diri dari azab neraka ketika berhadapan dengan wanita yang sangat siap pakai, kisah penjual minyak wangi yang mengotori dirinya dengan kotoran dirinya agar wanita yang menggodanya lari, dan cerita nabi Yusuf a.s. yang diabadikan Al-Qur’an.

"HARTA"

Begitupula dengan harta, harta ini pun bisa membawa kita kejalan yg dianjurkan dan sebaliknya harata mampu mengarahkan kita kesesatan.
Fitnah harta merupakan juga salah satu fitnah dunia. Seperti yg tergambar pada Ke khawatirkan Rasulullah saw, “Dari Amru bin Auf al-Anshari ra bahwa Rasulullah saw. mengutus Abu Ubaidah bin al-Jarrah ke al-Bahrain untuk mengambil jizyahnya. Kemudian Abu Ubaidah datang dari bahrain dengan membawa harta dan orang-orang Anshar mendengar kedatangan Abu Ubaidah. Mereka berkumpul untuk shalat Subuh dengan Nabi saw. tatkala selesai dan hendak pergi mereka mendatangi Rasul saw., dan beliau tersenyum ketika melihat mereka kemudian bersabda,”Saya yakin kalian mendengar bahwa Abu Ubaidah datang dari Bahrain dengan membawa sesuatu?” Mereka menjawab, ”Betul wahai Rasulullah”. Rasul saw. bersabda, ”Berikanlah kabar gembira dan harapan apa yang menyenangkan kalian, demi Allah bukanlah kefakiran yang paling aku takutkan padamu tetapi aku takut dibukanya dunia untukmu sebagaimana telah dibuka bagi orang-orang sebelummu dan kalian akan berlomba-lomba mendapatkannya sebagaimana mereka berlomba-lomba, dan akan menghancurkanmu sebagaimana telah menghancurkan mereka.” (HR Bukhari dan Muslim).

"TAHTA"
Berbicara tentang tahta, ini merupakan satu fitnah dunia yg kebanyakan menghinggapi kalang elit atau level kalangan tingkat atas yg telah dibutakan oleh kedudukan tahtanya.
Sebagian contoh pada jaman dulu salah satu fitanah yg banyak kita ketahui adalah.
Fitnah yang menjadi pemicu fitnah kubra di masa sahabat, antara Ali r.a. dengan siti Aisyah r.a. dalam perang Jamal, antara Ali r.a. dengan Muawiyah r.a. dalam perang Siffin, antara Ali r.a. dengan kaum Khawarij.

Kecintaan untuk terus memimpin dan berkuasa baik dalam wilayah publik maupun struktur suatu organisasi adalah bagian dari fitnah kekuasaan.
Fitnah kekuasaan yang paling dahsyat menimpa aktifis dakwah adalah perpecahan, saling menjatuhkan, saling memfitnah bahkan saling membunuh. Semoga kita semua diselamatkan dari semua bentuk fitnah ini.
Untuk mengantisipasi semua bentuk fitnah dunia maka hendaklah kita harus senantiasa mendekatkan diri kepada Allah dan berlindung dari keburukan fitnah dunia. Mengokohkan pribadi kita sehingga menjadi jiwa rabbani bukan jiwa maadi (materialis) dan juga bukan jiwa rahbani (jiwa pendeta yang suka kultus). Disamping itu kita harus mengokohkan pemahaman kita tentang hakekat dunia, risalah manusia dan keyakinan tentang hisab dan hari akhir.

"Wallahu alam" 
http://artikelmiftaharief.blogspot.com 


Post a Comment

0 Comments