Pendidikan

"PENDIDIKAN"


       Berbagai pengertian pendidikan banyak dilontarkan oleh para ahli baik itu dari tokoh Islam mau pun ilmuan barat barat, salah satu tokoh pendidikan Islam yg terkenal ialah Al-Ghazali. Sebenarnya bila ditelaah lebih lanjut konsep2 pendidikan antara Islam dan Barat tidak jauh berbeda, menurut Al-Ghazali pendidikan berintikan pada pewarisan nilai-nilai budaya suatu masyarakat kepada setiap individu yg terdapat agar kehidupan budaya dapat berkesinmbungan. Perbedaan antar pendidikan Islam dan Barat terletak pada nilai yg diwariskan dalam pendidikan tersebut. Kalo bagi Al-Ghazali nilai-nilai itu adalah nilai-nilai keislaman yg berdsarkan al-Qur'an, sunah asar dan kehidupan orang2 salaf. Makna lain nilai2 tersebut dapat dikatakan sebagai ilmu akhlak yg erdapat dalam Islam yg berintikan pada ketakwaan atau ketaatan.

        Adapun tujuan pendidikan tentunya mempunyai tujuan yg tinggi, karena tentunya berhubunga erat dengan konsep tentang manusia. Oleh karena itu tidak mengherankan kalau hal ini menempati tempat khusus dalam sistem pemikiran dan pandangan filsafat tentang manusia. Menurut Al-Ghazali tujuan pendidikan merupakan masalah pokok dari satu sistem pendidikan karena masalahnya menyangkut manusia yg bagaimana ingin dibentuk oleh pendidikan tersebut. Untuk itulah tujuan pendidikan harus sejalan dengan tujuan hidup manusia, kalau tujua manusia diciptakan Allah SWT untuk beribadah, maka usaha pendidikan dan pengajaran harus mengacu kepada pembentukan manusia yg memiliki aspek ibadah dan nilai serta ilmu.

       Dengan kata lain bahwa tujuan pendidikan Islam itu untuk mencapai dua kesempurnaan hidup manusia.
1. Kesempurnaan manusia yg bertujuan untuk mendektkan diri kepda Allah SWT "nilai ibadah".
2. Kesempurnaan yg bertujuan untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat "nilai ilmu atau                 siyadat".


      Dua tujuan pendidikan inilah yg tentunya tidak bisa dipisahkan, karena yg pertama merupakan pokok bagi tercpainya kesempurnaan kedua, sedngkan kesempurnaan kedua merupakan tanda keberhasilan kesempurnaan pertama.

        Adapun tujuan pendidikan menurut imam Al-Ghazali adalah.
1. Membentuk akhlak mulia.
2. Mendekatkan diri kepada Allah.
3. Memproleh ilmu.
4. Mengembangkan fitrah.
5. Menciptakan keseimbangan diri.
6. Mencarimkeridhaan Allah.
7. Mewujudkan ketenangan dannketentraman.
8. Membiasakan diri untuk beramal sholeh.
9. Meningkatkan keimanan dan ketaatan kepada Allah.


   Poin ke 8 tentang membiasakan diri, hasil penelitian SKRIPSI saya sendiri yg berjudul PENGEMBANGAN DIRI, menunjukkan bahwa tingkat pengembngn diri yg optimal disebabkn oleh adanya pembiasaan2 positif yg dilakuakn sejak usia dini, tentunya dengan pengawasan oleh orang tua atau guru, sehingga menjdikan anak itu memiliki indra perasa yg kuat dan tajam, dia akan selalu mengerjakan sesuatu yg sifatnya positif tersebut dengan sebab sudah terbiasa.

      Artinya ada beberpa metode yg harus dilakuakn agar trcapainya sebuah tujuan tersebut yaitu sebuah pembiasaan. Hal ini pun sejalan dengan metode pendidikan Islam yg dikatakan imam Al-Ghazali. Menurutnya metode merupakan cara atau jalan yg harus ditempuh untuk sampai pada tujuan.

      Ada dua jenis metode yg dipergunakan Al-Ghazali dalam pendidikan.
1. Metode pembentukan kebiasaan.
2. Metode tazkiyah al-nafs.


        Untuk membuktikan apakah sebuah metode pembentukan kebisaan pada poin pertama ini dalam mencapai tingkat efisien dan efektif dalam pendidikan maka saya kembali melakukan sebuah penelitian TESIS yg berjudul PENGARUH PEMBIASAAN TADABBUR AYAT KAUNIYAH TERHADAP EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN AL-QUR'AN HADIS. Saya mencoba mengaplikasikan teori Imam Al-Ghazali ini dan dikolaborasikan dengan teori Ivan Pavlop yg dikenal dengan teori conditioning.



         Hasil dri sebuah pembisaan itu cukup membuktikan bahwa memang dengan sebuah pembisaan yg dilakukan secara bertahap sedikit demi sedikit dan dengan konsisten atau istiqomah menimbulkn hasil sesuai dengan yg diinginkan, pembeljran pun menjdi lebih efisien dan efektif serta menimbulkn dampak siswa menjdi lebih mengenal al-Qur'an dalam konteks dapat mencri intisari dan ilmu pengetahuan yg luas dri kitab suci al-Qur'an.

(Sumber Gambar)
https://www.google.co.id/search?q=pENDIDIKAN&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwjOw8qR5pHTAhVLo48KHRk3BvUQ_AUICSgC&biw=1366&bih=613#imgrc=7KEFVQIyh1ptnM:

Post a Comment

0 Comments